sistem online trading METATRADER MT4

sistem online trading METATRADER MT4
MT4

3 Mei 2011

April 2011, penjualan mobil di Jepang anjlok sampai 51%

TOKYO - Penjualan kendaraan domestik di Jepang pada April anjlok 51 persen, akibat kurangnya pasokan pascagempa dan tsunami pada 11 Maret lalu. Bulan lalu penjualan kendaraan jenis sedan, truk, dan bus hanya 108.824 unit.
Asosiasi Dealer Automotif Jepang (JADA) menyatakan penurunan tersebut akibat pasokan mobil ke sejumlah dealer tersendat, karena produksi yang dihasilkan para produsen terhenti. Menurut JADA,penurunan penjualan kali ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan 37 persen pada bulan  Maret, di mana terjadi bencana hebat tersebut.
Berdasarkan data yang dimiliki JADA, penurunan penjualan April juga merupakan yang terbesar sejak asosiasi tersebut mulai mencatat penjualan reguler pada 1968.Penurunan terbesar penjualan mobil di Jepang juga pernah terjadi pada Mei 1974, di mana saat itu terjadi krisis minyak. Menurut AFP, saat ini pabrik- pabrik kendaraan bermotor di Jepang telah kembali berproduksi. Namun, JADA tetap bersikap hati-hati mengantisipasi lemahnya penjualan pada Mei. Pasalnya, para analis memperkirakan kekurangan pasokan suku cadang masih akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.
“Pabrik mulai bergerak lagi, tetapi mereka belum beroperasi sepenuhnya. Kemungkinan kami akan terus merasakan dampak (dari bencana),” ujar juru bicara JADA seperti dikutip dari Reuters.
Berdasarkan produsennya, penjualan kendaraan Toyota Motor Corp turun 68,7 persen menjadi 35.557 unit pada April,Nissan Motor juga mencatat penurunan penjualan 37,2 persen menjadi 17.413 unit.Sementara itu, Honda mengalami penurunan sebanyak 48,5 persen menjadi hanya 18.923 unit. Pekan lalu, pemerintah Jepang merilis data penurunan produksi industri sebesar 15,3 persen untuk Maret. Itu merupakan penurunan paling tajam sejak 1953 seiring lumpuhnya sebagian besar pabrik milik produsen Jepang.


Selain itu, pada bulan yang sama sentimen konsumen juga jatuh, di mana belanja rumah tangga Jepang merosot 8,5 persen pada Maret dibandingkan tahun sebelumnya,menandakan penurunan terbesar sejak 1964. Meskipun penjualan air dan makanan melonjak karena penduduk Jepang menumpuk persediaan kebutuhan mereka setelah gempa dan krisis nuklir di Daiichi Fukushima, sejumlah konsumen masih menahan pengeluaran untuk belanja barang-barang yang anggap tidak penting.
Sementara itu di Paris, Asosiasi Produsen Automotif Prancis (CCFA) kemarin menyatakan tingkat penjualan kendaraan April lalu turun 11 persen dibandingkan periode yang sama 2010. Turunnya penjualan dibandingkan tahun lalu disebabkan pada April 2011,konsumen tidak lagi mendapatkan insentif pembelian seperti halnya setahun silam.
Menurut Wall Street Journal, para produsen kendaraan Prancis memperkirakan pasar akan kehilangan pertumbuhan kurang lebih delapan persen, tidak seperti tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, pasar bahkan diprediksi tidak akan segera mencapai level sebelum krisis 2008 dan 2009,meski sejumlah diskon diterapkan. “Jika mengambil patokan berdasarkan hari kerja pada April 2010,secara tahunan penjualan bulan lalu turun 6,8 persen,” ujar CCFA.
Data April, jauh lebih buruk dibandingkan kenaikan bulan sebelumnya yang mencapai 6,1 persen. Adapun produsen Prancis yang mengalami penurunan penjualan adalah Renault Group sebesar 19 persen. Untungnya, penurunan itu tidak diikuti unit mereka di Rumania yakni Dacia, yang penjualannya justru menguat 6,6 persen. Penurunan penjualan juga dialami rival Renault, PSA Peugeot-Citroen, sebesar 21 persen secara tahunan. Rinciannya, merek Peugeot turun 22 persen dan Citroen melemah 20 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar