Harga minyak turun untuk kedua harinya di New York sebagai sinyal pertumbuhan ekonomi AS mungkin moderat, di tengah kabar kematian Osama bin Laden akibat ditembak tentara AS. Kontrak minyak turun 0,6% setelah Institute for Supply Management’s mengungkapkan bahwa indeks manufaktur turun bulan lalu dan indeks Manufaktur China jatuh lebih besar dari perkiraan April.
Harga minyak kemarin turun menyentuh tingkat tertinggi sejak 22 September 2008, setelah pemimpin Al-Qaeda tewas tertembak di Pakistan.
Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden telah tewas ditembak oleh tentara AS di Pakistan, dalam serangan dinihari. Jenazah Osama dikuburkan di laut.
Minyak untuk pengiriman Juni turun sekitar 72 sen menjadi US $112,80 per barrel pada papan transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontraknya tercatat US$112,97 pada pukul 9:13 a.m. waktu Sydney. Kemarin, harga komoditas itu turun 41 sen, atau 0,4% menjadi US$113,52, setelah sebelumnya menguat ke posisi US$114.83. Harga minyak naik 31% tahun lalu.
Sementara itu, harga minyak mentah jenis Brent untuk pencatatan Juni turun 77 sen, atau 0,6% menjadi US$125,12 per barrel di London’s ICE Futures Europe Exchange kemarin.
ISM’s manufacturing index turun 60,4 bulan lalu dari 61,2 pada Maret, kata Tempe, kelompok usaha yang berbasis di Arizona kemarin.
China’s Purchasing Managers’ Index turun 52,9 dari 53,4, federasi logistik dan biro statistik mengatakan pada 1 Mei.
Harga minyak naik tahun ini karena kondisi di Timur Tengah dan Afrika Utara menyusul kejatuhan pemimpin Mesir dan Tunisia sehingga melebar ke Libya, Algeria, Bahrain, Iran, Oman, Yaman dan Siria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar