US Dolar kembali merosot ke tiga tahun rendah terhadap mata uang utama pada hari Rabu atas pandangan yang gelap lebih lanjut data ekonomi mengaris bawahi harapan bahwa suku bunga AS akan tetap rendah tahun ini.
Greenback juga turun ke rekor rendah terhadap franc Swiss dan terhadap yen turun di bawah 80,50, tingkat terendah sejak bank sentral utama intervensi untuk melemahkan mata uang Jepang pada 18 Maret.
Laporan terpisah pada hari Rabu menunjukkan penurunan tajam di sektor jasa AS dan berkurangnya tenaga kerja pada perusahaan swasta pada bulan April.
Institute for Supply Management mengatakan indeks sektor jasa turun menjadi 52,8 bulan lalu dari 57,3 pada bulan Maret, gagal menyamai ekspektasi analis.
Laporan ISM menjadi kekecewaan hari kedua untuk data ekonomi. Yang pertama adalah kenaikan gaji 179.000 di sektor swasta yang diperkirakan oleh Automated Data Processing (ADP Inc). Para ekonom mengharapkan kenaikan mendekati 200.000.
"Data US belum cukup kuat bagi The Fed untuk melanjutkan menaikkan suku bunga," kata Geoffrey Yu, ahli strategi mata uang senior pada UBS di Stamford, Connecticut.
"The Fed telah menaikkan bar untuk pengetatan kebijakan dan itu akan tetap terjadi untuk beberapa waktu ke depan. Ini hanya sebuah pertanyaan, Kapan Fed benar-benar memberikan sinyal perubahan arah? Saat ini, hal tersebut belum terlihat. "
Sementara itu, Euro menguat terhadap yen, mengakhiri penurunan dalam dua hari terakhir, akibat spekulasi Gubernur European Central Bank Jean-Claude Trichet mengisyaratkan kenaikan suku bunga dalam pertemuan hari ini.
Euro juga menguat terhadap US Dollar, namun saat penulisan pagi ini terpantau mengalami koreksi, bergerak dikisaran $1.4850. Sebelumnya, EUR/USD pada rabu kemarin sempat bertengger di level 1.4939.
Mata uang tunggal ini diperdagangkan 0,3% lebih tinggi terhadap pound menjelang laporan pemerintah Jerman mengenai kinerja pabrikan. Ekonom memperkirakan sektor ini berlanjut naik untuk bulan ketiga. Dengan kata lain, sinyal perbaikan di regional makin kuat.
Dolar Selandia Baru, menguat setelah laporan pemerintah mengenai bertambahnya lapangan pekerjaan selama kuartal I, melebihi estimasi ekonom.
"Trichet akan kembali menegaskan risiko inflasi dan kaitannya dengan harga komoditas, energi, dan makanan. Kita dapat melihat euro menguat sampai ke level tertinggi pada 2008 selama 3-6 bulan," kata Kurt Magnus, executive directorpenjualan valas pada Nomura Holdings Inc, Sydney.
mata uang Euro diperdagangkan menguat pada 119,59 yen pada 8:26 a.m. di Tokyo dari penutupan New York 119,59 yen kemarin. Euro sempat melemah sampai 0,8% dalam 2 hari terakhir. Pasar uang Jepang tutup hari ini.
ECB diperkirakan tengah bersiap untuk kembali menaikkan suku bunga acuan dalam beberapa bulan ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar